baru saja senja hujan
sudah datang menggenangiku
seperti malam ada embun
seperti siang ada hujan
lelakiku gemar mencintai
entah kepastian entah keraguan
bahwa malam ini hujan
tentu tak pernah hiraukan
mendung atau tak mendung
saat dedaunan tiba musim gugur
kau bilang malam ini embun
saat kuncup dedaunan mulai hijau
kau bilang malam ini hujan
sejak saat itu aku percaya
bahwa kau cinta pada kesuburan
itu milikku
-kau pun menangis karena ketahuan
telah menipuku
bahwa kau sedang hamil
Kupang,2015
Cari Blog Ini
Minggu, 01 November 2015
Senin, 12 Oktober 2015
tulisan : sepotong balok
tulisan : sepotong balok: sepotong balok mata itu indah sejak diciptakan pandangan jauh menembus tubuhku kini aku tanpa apa-apa dan di hadapannya aku tetap ...
sepotong balok
sepotong balok
mata itu indah
sejak diciptakan
pandangan jauh
menembus tubuhku
kini aku tanpa apa-apa
dan di hadapannya
aku tetap seperti kemarin
bahwa aku telanjang
tapi ia terus selimuti tubuhnya
dengan pakaian sejak
ia kenal dosa dan
ia lebih senang
mencungkil sepotong
balok di mataku
Kupang, 2015
mata itu indah
sejak diciptakan
pandangan jauh
menembus tubuhku
kini aku tanpa apa-apa
dan di hadapannya
aku tetap seperti kemarin
bahwa aku telanjang
tapi ia terus selimuti tubuhnya
dengan pakaian sejak
ia kenal dosa dan
ia lebih senang
mencungkil sepotong
balok di mataku
Kupang, 2015
Minggu, 11 Oktober 2015
tulisan : tulisan
tulisan : tulisan: AKULAH SECANGKIR TEH celupkan aku pada dirimu yang telah mendidih campur aku dengan gula terbaikmu seduhlah. kalau aku masih panas sud...
tulisan
Pengadilan Terakhir
dalam kelasmu hanya ada bangku kosong
separohnya kau selipkan dalam apik alismu
juga sebagiannya lagi
kau simpan di otakmu
semua berserakan
bau apek
hanya ada sebuah meja
tempat mengadili yang lain dan
di ujung sana Petrus
menekan palu
: kau selamat!
: mari masuk dalam kebahagiaan
tiada tara
Kupang, 2015
dalam kelasmu hanya ada bangku kosong
separohnya kau selipkan dalam apik alismu
juga sebagiannya lagi
kau simpan di otakmu
semua berserakan
bau apek
hanya ada sebuah meja
tempat mengadili yang lain dan
di ujung sana Petrus
menekan palu
: kau selamat!
: mari masuk dalam kebahagiaan
tiada tara
Kupang, 2015
Jumat, 09 Oktober 2015
tulisan
AKULAH SECANGKIR TEH
celupkan aku pada
dirimu yang telah mendidih
campur aku dengan gula terbaikmu
seduhlah. kalau aku masih panas
sudah dingin, gumam perempuanku
panaskan aku kembali
jangan dengan bara
di tanganmu di dadamu di matamu
cukup dengan matahari
tapi kau masih tak peduli
minumlah secepatnya hingga
aku tak ada ampas
setelahnya kau bosan dan
menikahi perempuan Zeus
lalu malamnya
aku hanya ampas
cangkir tehku
kupang 2015
celupkan aku pada
dirimu yang telah mendidih
campur aku dengan gula terbaikmu
seduhlah. kalau aku masih panas
sudah dingin, gumam perempuanku
panaskan aku kembali
jangan dengan bara
di tanganmu di dadamu di matamu
cukup dengan matahari
tapi kau masih tak peduli
minumlah secepatnya hingga
aku tak ada ampas
setelahnya kau bosan dan
menikahi perempuan Zeus
lalu malamnya
aku hanya ampas
cangkir tehku
kupang 2015
Kamis, 08 Oktober 2015
tulisan
BERAPA LAMA LAGI?
berapa lama lagi?
tanganmu penuh tetesan-tetesan mur dan
bau tubuhmu adalah marwastuku
meleleh dalam dadaku membatin
berapa lama lagi?
kepalamu penuh cairan malam
rambutmu penuh rinai-rinai embun malam
tumpah di lengan bajumu
menjadi basah dan kusut
membunuh Habel dengan katamu
berapa lama lagi?
kau akan tampan
madu hutan dan belalang
lahapan pagi dan malammu
temui pagi Hawa menjemputmu
bawa kau pada Adam
sehabis mandi
berapa lama lagi?
di kejauhan hebron
memelukmu dengan senja
yang bintangnya menghantarmu pada tembik-tembik betlehem
seusainya kau Herodes
merampas mur dan kemenyanku
berapa lama lagi?
padamu bau tahi
dan penyembah baal
duduk di sampingmu
menciummu sampai bosan
karena baumu pakai usir lalat
lalat sebelum tabut sinai
-dan setelah itu kau pun
takut membunuh ayahmu
berapa lama lagi?
tanganmu penuh tetesan-tetesan mur dan
bau tubuhmu adalah marwastuku
meleleh dalam dadaku membatin
berapa lama lagi?
kepalamu penuh cairan malam
rambutmu penuh rinai-rinai embun malam
tumpah di lengan bajumu
menjadi basah dan kusut
membunuh Habel dengan katamu
berapa lama lagi?
kau akan tampan
madu hutan dan belalang
lahapan pagi dan malammu
temui pagi Hawa menjemputmu
bawa kau pada Adam
sehabis mandi
berapa lama lagi?
di kejauhan hebron
memelukmu dengan senja
yang bintangnya menghantarmu pada tembik-tembik betlehem
seusainya kau Herodes
merampas mur dan kemenyanku
berapa lama lagi?
padamu bau tahi
dan penyembah baal
duduk di sampingmu
menciummu sampai bosan
karena baumu pakai usir lalat
lalat sebelum tabut sinai
-dan setelah itu kau pun
takut membunuh ayahmu
Selasa, 06 Oktober 2015
SIANG
siang menerobos masuk
ke dalam ruang tubuhmu
mengusir gelap pergi
ke sudut-sudut rak bukumu
semuanya aku bisa melihat
termasuk tubuhmu
sangat transparan
siang masih berjalan menuju
tempat dimana biasanya
kau duduk makan dan
menuangkan anggurmu
ke dalam kantong lama
lalu kau menempel kain
kain yang baru
pada koyak bajumu
-anggur itu masam setelah aku tuang
dan bajuku sesak karena sesak bekas koyakmu
ke dalam ruang tubuhmu
mengusir gelap pergi
ke sudut-sudut rak bukumu
semuanya aku bisa melihat
termasuk tubuhmu
sangat transparan
siang masih berjalan menuju
tempat dimana biasanya
kau duduk makan dan
menuangkan anggurmu
ke dalam kantong lama
lalu kau menempel kain
kain yang baru
pada koyak bajumu
-anggur itu masam setelah aku tuang
dan bajuku sesak karena sesak bekas koyakmu
Senin, 05 Oktober 2015
GETIR
udara terasa basah
di sekujur tubuh yang
lembah tiris dalam
seluruh rongga hidup
membias keluar
-dan kau pun mati saat
celik ini mata nan pekat
di sekujur tubuh yang
lembah tiris dalam
seluruh rongga hidup
membias keluar
-dan kau pun mati saat
celik ini mata nan pekat
Minggu, 04 Oktober 2015
piala
aku meminum piala
dari sisa air yang kau teguk
kemarin saat dalam diam
dari sisa air yang kau teguk
kemarin saat dalam diam
Langganan:
Postingan (Atom)