Cari Blog Ini

Senin, 12 Oktober 2015

sepotong balok

sepotong balok




mata itu indah
sejak diciptakan
pandangan jauh
menembus tubuhku
kini aku tanpa apa-apa
dan di hadapannya
aku tetap seperti kemarin
bahwa aku telanjang
tapi ia terus selimuti tubuhnya
dengan pakaian sejak
ia kenal dosa dan
ia lebih senang
mencungkil sepotong
balok di mataku






Kupang, 2015





Tidak ada komentar:

Posting Komentar