sepotong balok
mata itu indah
sejak diciptakan
pandangan jauh
menembus tubuhku
kini aku tanpa apa-apa
dan di hadapannya
aku tetap seperti kemarin
bahwa aku telanjang
tapi ia terus selimuti tubuhnya
dengan pakaian sejak
ia kenal dosa dan
ia lebih senang
mencungkil sepotong
balok di mataku
Kupang, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar